Ilmu pengetahuan (sains) adalah
teori-teori yang dikumpulkan manusia melalui suatu proses pengajian dan
dapat diterima oleh rasio. Dalam pengumpulan data dan berbagai
observasi dan pengukuran pada gejala alamiyah itu dianalisis, kemudian
diambil kesimpulan. Inilah yang diberi istilah
intizhar suatu kajian
yang ada hubungannya dengan nazhar, yang bunyi dan artinya dekat dengan
nalar. Ciri khas dan sains natural, ialah disusun atas dasar intizhar
terhadap gejala-gejala alamiyah yang dapat di teliti ulang oleh orang
lain, dan merupakan hasil konsensus masyarakat ilmuan yang bersangkutan.
Bila
ditelusuri ayat-ayat Alquran, akan dijumpai 854 kali kata „ilmu disebut
dalam berbagai bentuk dan arti. Antara lain sebagai proses pencapaian
pengetahuan dan objek pengetahuan. Semua ilmu pengetahuan kealaman
berkembang secara induktif dan intizhar, maka dengan semakin dewasanya
sains natural itu sendini dan matematika, ia dapat berkembang secara
deduktif. Dengan matematika dapat dirumuskan model-model alam atau
gejala alamiyah yang sifat dan kelakuannya dapat dijabarkan secara
matematis. Namun dari sekian banyak model yang dapat direkayasa, hanya
mereka yang konsekuensinya sesuai dengan gejala alamiyah yang
teramatilah yang dapat diterima oleh masyarakat ilmuan yang
bersangkutan.
Intizhar
akan melahirkan teori-teori baru, kemudian menghasilkan teknologi
sebagai penerapan sains secara sistematis untuk mengubah/ rnempengaruhi
alam rnateri di sekeliling kita dalam suatu proses produktif ekonomis
untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi umat manusia. Teknologi
pembuatan mesin, pembuatan obat-obatan, pembuatan beraneka ragam bahan,
termasuk bahan makanan, dan sebagainya adalah hasil penerapan ilmu
fisika, kimia, biologi, dan lain-lain ilmu kealaman yang sesuai.
Aya-ayat
Alquran tidak satu pun yang menentang ilmu pengetahuan, tetapi
sebaliknya banyak ayat-ayat Alquran menghasung dan menekankan
kepentingan ilmu pengetahuan. Bahkan salah satu pembuktian tentang
kebenaran Alquran adalah ilmu pengetahuan dan berbagai disiplin yang
diisyaratkan. Memang terbukti, bahwa sekian banyak ayat-ayat Alquran
yang berbicara tentang hakikat-hakikat ilmiyah yang tidak dikenal pada
masa turunnya, namun terbukti kebenarannya di tengah-tengah perkembangan
ilmu, seperti: (a) Teori tentang expanding universe (kosmos
mengembang), QS: 51: 47), (b) Matahari adalah planet yang bercahaya
sedangkan bulan adalah pantulan cahaya matahari. (QS: 10 5), Bumi
bergerak mengelilingi matahari ...(QS: 27: 88), (c) Zat hijau daun
(klorofil) yang berperan dalam mengubah tenaga radiasi matahari menjadi
tenaga kimia melalui proses fotosintesis sehingga menghasilkan energi
(QS: 36: so). Bahkan, istilah Al-Quran al-syajar al-akhdhar (pohon
yang hijau) justru lebih tepat dan istilah klorofil (hijau daun),
karena zat tersebut bukan hanya terdapat dalam daun, tetapi di semua
bagian pohon, dan (d) Bahwa manusia diciptakan dari sebagian kecil
sperma pria dan setelah fertilisasi (pembuahan) berdempet di dinding
rahim (QS:86: 6 dan 7; 96: 2).
Banyak
lagi yang lain tidak mungkin dikemukakan satu persatu, sehingga tepat
sekali kesimpulan yang dikemukakan Dr. Murice Bucaille, bahwa tidak satu
ayat pun dalam Alquran yang bertentangan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan.
Salah
seorang tokoh pembaharuan dalam Islam, Muhammad Abduh mengatakan, Islam
adalah agama yang rasional, agama yang Sejalan dengan akal, bahkan
agama didasarkan atas akal. Pemikiran rasional merupakan dasar pertama
dari dasar-dasar Islam yang lain. Pemikiran rasional menurutnya adalah
jalan untuk memperoleh iman sejati. Iman, tidaklah sempurna, kalau tidak
didasarkan atas akal.
Alquran
antara lain menganjurkan untuk mengamati alam raya, melakukan
eksperimen dan menggunakan akal untuk memahami fenomenanya, yang dalam
hal ini ditemukan persamaannya dengan para ilmuan, namun di lain segi
terdapat pula perbedaan yang sangat berarti antara pandangan atau
penerapan keduanya. Dibalik alam raya ini ada Tuhan yang wujud-Nya
dirasakan di dalam diri manusia, dan bahwa tanda-tanda wujud-Nya itu
akan diperlihatkan-Nya melalui pengamatan dan penelitian manusia,
sebagai bukti kebenaran Alquran. Hal ini dapat dibuktikan dengan
memperhatikan bagaimana Alquran selalu rnengaitkan perintah-perintah-Nya
yang berhubungan dengan alam raya dengan perintah pengenalan dan
pengakuan atas kebesaran dan kekuasaan-Nya. Bahkan, ilmu dalam
pengertian yang umum sekalipun oleh wahyu pertama Alquran (iqra'), telah
dikaitkan dengan bismi rabbika. Ini memberi isyarat bahwa “ilmu
tidak dijadikan untuk kepentingan pribadi, regional, atau nasional,
dengan mengorbankan kepentingan-kepentingan lainnya‟.
Ilmu pada saat dikaitkan dengan bismi rabbika kata Prof. Dr. „Abdul Halim Mahmud, syaikh Jami‟
Al-Azhar- menjadi “demi karena Tuhan Pemeliharamu, sehingga harus dapat
memberikan manfaat kepada pemiliknya, warga masyarakat dan bangsanya.
Juga kepada manusia secara umum. Ia harus membawa bahagia dan cahaya
keseluruh penjuru dan sepanjang masa.”
Di Italia pernah diadakan suatu permusyawaratan ilmiyah tentang cultural relations for the future,
yang kesimpulannya antara lain; Untuk menetralkan pengaruh tenologi
yang menghilangkan kepribadian, kita harus menggali nilai-nilai
keagamaan dan spiritual.
Muhammad
Iqbal, pernah mengungkapkan senada dengan pernyataan di atas, ketika ia
menyadari dampak negatif perkembangan ilmu dan teknologi. Katanya;
kemanusiaan saat ini membutuhkan tiga hal, yaitu penafsiran spritual
atas alam raya, emansipasi spritual atas individu, dan satu himpunan
asas yang dianut secara universal yang akan menjelaskan evolusi
masyarakat manusia atas dasar spiritual. Sungguhpun ungkapan ini lebih
dahulu dan pertemuan di Italia tersebut, namun tujuannya sama yakni
pentingnya nilai-nilai agama untuk pengendalian diri dan pengaruh
negatif yang timbul dan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Allah
dalam ayat-ayat-Nya, disamping menggambarkan bahwa alam raya dan
seluruh isinya adalah intelligible, sesuatu yang dapat dijangkau oleh
akal dan daya fikir manusia, juga rnenjelaskan bahwa segala sesuatu yang
ada dialam raya ini telah dimudahkan untuk dimanfaatkan manusia. Dengan
demikian, ayat ini dan ayat lain yang senada dengan ini, memberi
tekanan yang sama pada sasaran ganda: tafakkur yang menghasilkan sains,
dan tasykhir menghasilkan teknologi guna kemudahan dan kemanfantan
manusia. Ini memberi isyarat, bahwa Alquran membenarkan bahkan
mewajibkan usaha-usaha pengembangan ilmu dan teknologi, selama ia
membawa manfaat untuk menusia serta memberi kemudahan bagi mereka.
"Tuhan menginginkan kemudahan untuk kamu dam tidak menginginkan
kesukaran". Dan Tuhan “tidak ingin menjadikan sedikit kesulitan pun
untuk kamu." Ini berarti bahwa segala produk perkembangan ilmu dan
teknologi dibenarkan oleh Alquran, selama untuk kemudahan dan
kesejahteraan manusia itu sendiri.
Dalam
bidang ilmu tumbuh-tumbuhan, Ibnu al-Baitar (wafat 1248), ia
meninggalkan sebuah risalah tentang obat-obatan. Ibnu al- Awwan dan
Sevilla, telah menulis buku yang menguraikan 585 jenis tanam-tanaman,
dan cara pembiakan, pengolahan, serta menguraikan gejala-gejala penyakit
tanaman lengkap dengan cara pemberantasannya.
Teori
evolusi Darwin (1804-1872) yang dianggap sebagai penemuan terbesar dan
mengagumkan, padahal „Abdu al-Rahman Ibn Khaldun (1532-1406), lima abad
sebelum Darwin, telah menulis dalam bukunya tentang hal yang sama. Apa
yang telah penulis kemukakan merupakan bukti sikap positif Islam
terhadap ilmu pengetahuan. Umat Islam adalah yang pertama menyatukan
seluruh ilrnu pengetahuan warisan kemanusiaan, kemudian dikembangkan
dengan menambah berbagai unsur yang kelak menjadi benih-benih ilmu
pengetahuan moderan seperti aljabar, penemuan lensa tentang cahaya
kimia, dan menciptakan berbagai instrumen teknis seperti alembic
(al-anbiq) untuk distilasi parfum. Oleh karena itu tidak benar penilaian
subyektif beberapa sarjana Barat bahwa kaum muslim dahulu
kurang/kekurangan kreatifitas dan orisinalitas dalam ilrnu pengetahuan.
Memang diakui sumbangan kekayaan falsafah Yunani juga dan yang lain,
namun dalam ilmu pengetahuan empiriklah Islam memberikan kontribusi yang
amat menentukan.
0 komentar:
Posting Komentar