Biologi merupakan salah satu cabang ilmu dari Ilmu Pengetahuan Alam
atau yang biasa kita singkat dengan IPA. Biologi berasal dari dua kata,
yaitu ‘bios’ yang berarti hidup dan ‘logos’ yang berarti ilmu. Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup.
Tak hanya mempelajari tentang makhluk hidup
saja, tetapi biologi juga
mempelajari segala aspek yang menyertainya. Dalam pengembangan penerapan
biologi yang dikenal sebagai biologi terapan, biologi dapat
dihubungkan dengan berbagai ilmu, contohnya kimia, fisika, matematika
serta teknologi informatika sehingga muncullah ilmu-ilmu baru seperti
biokimia (hubungan antara biologi dengan kimia) dan biofisika (hubungan
antara biologi dengan fisika) yang kemudian bergabung dan membentuk
suatu ilmu baru lagi yaitu bioteknologi. Selain itu, biologi juga
berkaitan erat dengan ilmu sosial dan membentuk ilmu-ilmu baru yang
salah satu contohnya adalah psikologi dan biogeografi. Ilmu terapan
tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia
di belahan bumi ini. Bidang yang tergolong biologi terapan misalnya
kedokteran, pertanian, perikanan, kesehatan, farmasi, dan bioteknologi.
Secara garis besar, biologi dapat dibagi menjadi dua cabang ilmu, yaitu:
1. Zoologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan hewan di alam semesta ini.
2. Botani, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan tumbuhan di alam semesta ini.
Ada berbagai cabang ilmu biologi, yaitu :
1. Ekologi : Ilmu yang mempelajari interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya.
2. Morfologi : Ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur makhluk hidup.
3. Sitologi : Ilmu yang mempelajari susunan dan fungsi sel.
4. Mikrobiologi : Ilmu yang mempelajari segala aspek kehidupan mikroorganisme.
5. Fisiologi : Ilmu yang mempelajari sifat faal dan cara kerja dari tubuh suatu organisme.
6. Taksonomi : Ilmu yang mempelajari klasifikasi atau pengelompokan makhluk hidup.
7. Evolusi : Ilmu yang mempelajari perubahan dan perkembangan serta hubungan kekerabatan jenis makhluk hidup.
8. Embriologi : Ilmu yang mempelajari perkembangan suatu organisme, mulai dari zigot sampai menjadi dewasa.
9. Genetika : Ilmu yang mempelajari cara menurunnya sifat pada makhluk hidup.
10. Patologi : ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk penyakit.
Salah satu contoh dari cabang biologi adalah bioteknologi.
Bioteknologi adalah suatu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang
pemanfaatan makhluk hidup dan penggunaan biokimia, mikrobiologi, serta
rekayasa kimia secara terpadu dengan tujuan memperoleh penerapan
teknologi di bidang industri, kesehatan atau kedokteran, dan pertanian
dari kapasitas mikroba, sel atau jaringan sebagai kultur. Selain itu,
bioteknologi juga menghasilkan barang atau jasa untuk kepentingan
makhluk hidup.
Berdasarkan prosesnya bioteknologi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Bioteknologi klasik atau konvensional
Bioteknologi klasik atau konvensional merupakan praktik bioteknologi
yang dilakukan dengan cara dan peralatan sederhana, tanpa melakukan
rekayasa genetika. Bioteknologi klasik atau konvensional, contohnya :
bir, wine, sake, yoghurt, roti, keju, kecap, tempe, tape, dan oncom.
2. Bioteknologi modern
Bioteknologi modern merupakan praktik bioteknologi yang diperkaya dengan
rekayasa genetika, yaitu suatu teknik pemanipulasian materi genetika.
Pada teknik tersebut terjadi pemindahan materi genetika (transfer gen)
dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya. Melalui teknik
tersebut manusia dapat mengontrol produk yang dihasilkan sesuai dengan
keinginannya. Contohnya, dihasilkannya tanaman tahan hama dan penyakit,
buah-buahan bersifat tahan lama, dan ternak yang mampu menghasilkan susu
dalam jumlah yang lebih banyak.
Kegiatan utama dalam ruang lingkup bioteknologi, yaitu:
a. Teknologi industri dengan mengguanakan reaktor bio, di mana mikroba dan enzim menjadi katalis utama.
b. Rekayasa genetika
c. Peleburan sel dalam upaya menipulasi genetik
d. Kultur jaringan pada sel atau tumbuhan
Kemampuan mikroba dan eksploitasinya dalam dunia industri mikroba
dijuluki sebagai buruh serba bisa. Hal ini didasarkan atas kemampuan
mikroba yang bisa memproduksi lebih dari 500 macam bahan keperluan
manusia. Hampir semua industri dilayani oleh jasa mikroba seperti sektor
industri dalam bidang pertanian. Sektor pertanian mencakup produksi
pangan, vaksin hewan, pupuk dan kompos organik. Fungsi bioteknologi
dalam bidang pertanian adalah mencari jenis tanaman yang tahan penyakit,
tanaman yang mampu memupuk dirinya sendiri dengan perbaikan fiksasi
nitrogen, tanaman unggul, biopestisida, biointektisida, penghancuran
selulosa dan lignin, penyelamatan pascapanen, serta kultur jaringan.
Kultur jaringan adalah teknik menumbuhkan jaringan atau sel menjadi
individu baru pada media khusus yang asptik. Kultur jaringan sel
tumbuhan dapat tumbuh pada kultur (media tumbuh) yang cukup mengandung
nutrienbat. Prinsip dasar kultur jaringan dan sel adalah bahwa sel yang
diisolasikan akan mengembangkan potensi dasarnya (totipotensi). Potongan
daun cocor bebek, misalnya, dapat tumbuh membentuk akar, batang, dan
daun menjadi tanaman cocor bebek yang baru dengan sifat individu unggul.
Selain itu, dalam bidang pertanian rekayasa genetika juga dapat
difungsikan sebagai kegiatan utama dalam ruang lingkup bioteknologi.
Rekayasa genetika merupakan salah satu teknologi yang potensial sebagai
alternatif pemecahan masalah pangan dunia untuk menghasilkan tanaman
transgenik. Tanaman transgenik merupakan tanaman yang mempunyai gen
asing di dalam genomnya. Gen asing pada umumnya berasal dari bakteri
atau tanaman lain yang membawa sifat tertentu. Sifat yang dibawa oleh
gen asing ini merupakan sifat unggul yang tidak dimiliki tanaman inang.
Tanaman transgenik telah banyak dilepas sebagai tanaman pangan dengan
tujuan seperti tahan insekta, tahan herbisida, mengandung vitamin dan
gizi tinggi, tahan penyimpanan jangka panjang, dan toleran terhadap
lingkungan secara langsung berperan dalam meningkatkan produktifitas.
Tanaman transgenik yang tahan terhadap insekta akan menurunkan frekuensi
aplikasi pestisida. Pengurangan pemakaian pestisida sama artinya dengan
tidak memasukkan bahan-bahan kimia berbahaya ke dalam lingkungan,
sehingga dampak pencemaran lingkungan dapat dikurangi. Resiko dari
produk transgenik tidak akan lebih besar dari produk hasil persilangan
alamiah. Beberapa resiko pangan transgenik yang mungkin terjadi antara
lain resiko alergi, keracunan dan tahan antibiotik. Sehingga sampai saat
ini fakta menunjukkan bahwa kelompok tanaman ini telah memberi banyak
manfaat khususnya dalam dunia pertanian karena memiliki produktivitas
dan kualitas tinggi serta lebih ramah lingkungan.
Dalam bidang kesehatan, khususnya dalam bidang kedokteran,
bioteknologi dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan, misalnya
dalam pembuatan vaksin, pembuatan antibodi monoklonal, dan pembuatan
antibiotik.
Pembuatan vaksin
Vaksin dapat berfungsi untuk melawan penyakit karena kadangkala penyakit
yang disebabkan oleh virus tidak bisa diobati. Melalui bioteknologi,
telah berkembang pembuatan vaksin baru yaitu dengan menggunakan protein.
DNA rekombinan menggerakkan pembuatan suatu protein khusus dalam jumlah
besar dari selubung protein virus, bakteri, atau mikroba lainnya.
Sehingga protein ini dapat digunakan menjadi pemicu terbentuknya respons
kekebalan untuk melawan penyakit.
Pembuatan antibodi monoklonal
Teknik lain yang sering digunakan dalam bioteknologi modern adalah
teknik hibridoma, yaitu teknik yang memfusikan dua sel dari jaringan
yang berbeda untuk menghasilakan antibodi monoklonal. Antibodi adalah
protein yang dihasilkan oleh sel limfosit B atau sel limfosit T untuk
melawan antigen (benda asing, misalnya bakteri, jamur, virus, serta
protein asing) yang masuk ke dalam tubuh. Produksi antibodi monoklonal
dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit, mengisolasi molukel toksin,
melawan gen dalam tubuh manusia, serta dapat juga untuk tes diagnostik
kehamilan.
Pembuatan antibiotik
Dengan berkembangnya mikrobiologi (Ilmu yang mempelajari segala aspek
kehidupan mikroorganisme), telah diketahui berbagai struktur dan
sifat-sifat dari berbagai jenis mikroba/ jasad renik, baik yang
menguntungkan maupun yang bersifat pantogen (menyebabkan penyakit) maka
berkembanglah industri obat-obatan. Dalam industri obat-obatan, telah
diketahui sifat-sifat bakteri Escherichia coli yang ternyata dapat
dibuat menjadi insulin. Insulin ini sangat berguna bagi penderita
Diabetes Melitus pada manusia. Contoh perkembangan mikrobiologi dalam
industri obat-obatan lainnya adalah pembuatan antibiotik. Antibiotik
merupakan senyawa yang dihasilkan oleh bakteri atau jamur yang bersifata
menghambat pertumbuahan mibro lainnya. Macam-macam antibiotik yang
sudah berhasil dibuat antara lain adalah penisilin (dibuat dari jamur
Penicillium), sefalosporin (dihasilkan oleh jamur Cephalosporium), dan
tetrasiklin (dihasilkan oleh jamur Streptomycin).
Penerapan ilmu biologi juga dapat difungsikan untuk mengatasi masalah, misalnya:
1. Masalah tentang kelaparan di dunia.
Bioteknologi merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi kelaparan
dan kemiskinan karena penelitian bioteknologi di dunia ini juga untuk
mengatasi berbagai masalah, dari pangan hingga kesehatan. Apalagi sejak
dikembangkannya teknologi rekombinan DNA (deoxyribose nucleid acid) yang
memungkinkan manusia mampu menghasilkan sesuatu produk yang sebelumnya
sulit dapat dibayangkan. Misalnya dengan rekayasa genetika yang
merupakan salah satu teknologi yang potensial sebagai alternatif
pemecahan masalah pangan dunia untuk menghasilkan tanaman transgenik.
Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat makhluk
hidup karena DNA dari semua makhluk hidup memiliki struktur yang sama
sehingga dapat direkombinasikan.
Masalah pangan dapat ditangani juga dengan kebijakan yang mendorong penyediaan pelayanan meliputi lima hal, yaitu:
1) pelayanan gizi dan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti Upaya
Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang dilaksanakan tahun 1970-1990an,
penimbangan balita di Posyandu dengan KMS.
2) pemberian suplemen zat gizi mikro seperti pil besi kepada ibu hamil, kapsul vitamin A kepada balita dab ibu nifas.
3) bantuan pangan kepada anak gizi kurang dari keluarga miskin.
4) fortifikasi bahan pangan seperti fortifikasi garam dengan yodium,
fortifikasi terigu dengan zat besi, seng, asam folat, vitamin B1 dan B2.
5) biofortifikasi, suatu teknologi budi daya tanaman pangan yang dapat
menemukan varietas padi yang mengandung kadar zat besi tinggi dengan
nilai biologi tinggi.
Dengan begitu kemungkinan masalah kelaparan di dunia dapat teratasi
karena bantuan pangan maupun pembudidayaan tanaman pangan bisa dilakukan
oleh masyarakat luas.
2. Masalah tentang wabah penyakit.
Mikrob alami yang di rekayasa genetikanya memberikan harapan baru dalam
bidang kesehatan. Salmonella typhimurium, suatu bakteri yang berasosiasi
dengan keracunan pangan, memberikan harapan baru untuk melawan tumor
dan kanker secara sistematis. Bakteri ini direkayasa secara genetika
agar secara spesifik tetap dapat membunuh sel-sel kanker, tetapi tidak
merusak atau menjadi patogen pada jaringan tubuh manusia.
Selain itu, teknologi DNA rekombinan dapat juga digunakan untuk
mengobati beberapa penyakit genetika. Salah satu teknik tersebut adalah
PCR (polymerase chain reaction). Dasar cara kerja PCR berada pada
kemampuan enzim DNA polimerase untuk membuat salinan rantai DNA. Manfaat
teknik ini, yaitu mampu memberikan penanganan yang lebih cepat dan
identifikasi yang tepat terhadap mikroba penyebab penyakit, contohnya
hepatitis.
Adapun di bawah ini adalah contoh persoalan wabah penyakit yang disebabkan oleh berbagai macam mikroba, yaitu:
1) Bakteri, penyebab penyakit pada manusia (misalnya Treponema pallidum
penyebab sifilis, Mycobacterium tubercolosis penyebab TBC), hewan
(Campylobacter fetus penyebab keguguran pada kambing dan sapi), dan
tumbuhan (Agrobacterium tumefaciens penyebab tumor pada tumbuhan).
2) Jamur, penyebab kerusakan pada kulit, tekstil, makanan, penyakit pada hewan dan tumbuhan.
3) Alga, menyebabkan menutupnya permukaan air, menghasilkan bau, racun, menyerap O2, dan menyebabkan pencemaran
4) Protozoa, penyebab penyakit seperti malaria, disentri, dan sakit tidur.
5) Virus, penyebab penyakit pada tanaman, hewan, dan manusia (misalnya,
cacar, influensa, penyakit kuning, unggas (parrot fever), mosaic (TMV)
pada tanaman tomat, kentang, dan tembakau).
Selasa, 26 November 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar