St. Andrews -Ilmuwan memperkirakan kapan dunia ini akan
berakhir lewat penelitian. Tetapi tenang saja, waktunya masih lebih dari
dua miliar tahun ke depan.
Studi dari para ilmuwan itu mengungkap bahwa sebelum dunia ini
berakhir, semua hewan dan tumbuhan akan lenyap dari bumi terlebih
dahulu, kemudian berlanjut pada mikroba kecil, sebelum akhirnya semua
kehidupan di Bumi benar-benar berakhir.
Ilmuwan memprediksi kiamat akan datang dengan karbon dioksida yang sangat sedikit di lapisan atmosfer.
Prediksi ini didasarkan pada simulasi komputer tentang dampak perubahan jangka panjang dari matahari pada Bumi.
Meskipun para ahli dan ilmuwan di luar sana tengah mencari cara
bagaimana mencegah pemanasan global tidak lagi terkendali, tetapi
dikarenakan matahari yang menjadi semakin panas seiring dengan menuanya
usia, penguapan yang terjadi bersama reaksi kimia dengan air hujan, akan
terus mengikis karbon dioksida.
Kurang dari satu miliar tahun dari sekarang, proses fotosintesis
tanaman akan menjadi semakin sulit dan membuat tanaman juga sulit
bertahan hidup. Ketika itu terjadi, kehidupan di bumi juga akan mulai
berkurang.
Dengan hilangnya tanaman, hewan herbivora juga akan mulai punah,
begitupun halnya dengan hewan karnivora yang memangsa mereka dan juga
mikroba.
Matahari terus menua namun diharapkan tetap stabil selama miliaran
tahun berikutnya, meskipun bakal menjadi makin terang. Dampaknya,
radiasi semakin intens terjadi dan menyebabkan panas di bumi meningkat
drastis hingga lautan pun menguap.
Setelah satu miliar tahun, lautan akan menjadi kering dengan meninggalkan mikroba yang disebut extremophiles.
“Semua makhluk hidup membutuhkan air, sehingga setiap kehidupan yang
tersisa akan tergantung dengan sisa air yang ada di bumi,” ujar
astrobiolog Jack O’Malley-James, dari University of St Andrews di
Skotlandia, seperti dikutip TheTelegraph.
Menurut Jack, organisme yang masih hidup juga harus mengatasi
ekstrimnya suhu dan radiasi ultraviolet yang sangat intens, dan
diperkirakan pada akhirnya mereka juga akan mati.
Hasil penelitian ini disebut memiliki implikasi pada pencarian kehidupan baru di luar bumi.
“Ketika kita berpikir tentang apa yang harus dicari dalam pencarian
kehidupan di luar bumi, pikiran kita sebagian besar akan dibatasi oleh
kehidupan yang kita kenal saat ini,” katanya.
“Kehidupan di bumi di masa depan akan sangat jauh berbeda dengan
sekarang. Ini berarti untuk mendeteksi kehidupan seperti ini di planet
lain, kita perlu mencari petunjuk baru,” tambah Jack.
Jack bersama peneliti lainnya kini tengah melanjutkan penelitian
terkait pencarian petunjuk-petunjuk baru kehidupan di luar bumi dengan
berbagai pengujian ilmiah pada titik ketika semua kehidupan nantinya
menghilang dari Bumi.
Sabtu, 30 November 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar